Diduga Pekerjanan Semenisasi Oleh CV. Alhidayah Pesisir Penuh Kecurangan

Daftar Isi
Bengkalis, Indometro.id - Proyek pembangunan semenisasi jalan yang berada di Desa Bantan Tua, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis dari Dinas PUPRPKPP Provinsi Riau Diduga penuh  Kecurangan tidak sesuai dengan speks serta teknis dalam pelaksanaan dalam pekerjaan.

Dari pantauan tim media serta LSM terlihat kegiatan proyek peningkatan jalan Parit Usuf di desa Bantan Tua yang dilaksanakan oleh CV. Alhidayah Pesisir sebagai pihak rekanan/Kontraktor diduga serat kecurangan hal ini berdasarkan temuan dilokasi pekerjaan yang seharusnya tidak terjadi di dalam pelaksanan dalam pekerjaan kontruksi.

Pekerjaan semensai yang menelan anggaran lebih kurang dari Rp.129 juta Rupiah dengan kontrak seperti mana yang tercantum di papan informasi dengan No/Tanggal Kontrak 623/PUPRPKPP/PKP/SPK-FISIK-BENGKALIS/442 dari Dana ABPD Provinsi Riau tahun 2024.

CV. Alhidayah Pesisir juga diduga melakukan kecurangan dalam pekerjaan di peningkatan /Semenisasi jalan H. Salam Desa Pasiran dengan Anggran lebih kurang Rp.129 juta rupiah dengan sumber dana yang sama seperti jalan di Desa Bantan Tua.

Disaat Tim media dan LSM melihat langsung di salah satu lokasi pekerjaan Semenisasi itu belum 100% selesai dilaksanakan, Pada saat itu seorang pemuda mengakau sebagai konsultan pengawas dalam pekerjaan, waktu tim media bersama LSM menanyakan kenapa terjadi keretakan pada semensasi itu, dengan nada santai menjawab Karna Cuaca panas.

"Retak itu bang karna Cuaca panas bang Makanya retak," ucap Konsultan. 

Saat di singgung terkait propil jalan sebelum di lakukan pengecoran," udah kami buangkan gambut-gambutnya bang, ukuran nya ckup," ucap konsultan sambiri memperlihatkan poto di hp nya.

Diwaktu bersamaan salah satu pekerja mengatakan, Macam mne tak retak, Tak pakai sika, ape tak retak, hari panas," tuturnya dalam bahasa daerah.

Dilain waktu pihak kontraktor di mintai keterangan terkait beberapa titik pekerjaan yang di laksanakan oleh CV. Alhidayah Pesisir mengatakan jika keretakan yang terjadi di bangunan jalan itu sudah biasa di karenakan faktor panas.

"Kalau retak itu dah biase tu wak, itu pasalnya hari panas, dan di karenakan campuran kuat dan cukup karena aku ni dah biasa jadi tukang, kalau retak itu biase tu," jelasnya dalam bahasa daerah, minggu (09/06/2024).

"Aku ni dah biase kalau tukang ni, kerje-kerje bangunan ni lah dah lame dah, buat ruko pun dah pernah," ungkapnya dengan nada Angkuh.

Menanggapi hal ini Ketua LSM Tamperak M Riduwan menyayangkan pengakuan yang disampaikan oleh pihak rekanan atas temuan di lokasi pekerjaan yang di duga serat kecurangan.

"Di lapangan sudah jelas itu suatu kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan bisa di katakan kesalahan teknis pekerjaan nya, alasan panas itu bukan sebuah alsan yang harus disampaikan Konsultan pengawas maupun pihak rekanan," ucap M. Riduwan yang akrab di sapa Iwan Gepenk.

Lanjutnya lagi, Apa lagi di lokasi struktur tanahnya adalah tanah gambut, Kita menduga pada saat membuat profil /mal tidak di lakukan pembersihan totol hanya asal-asalan hal ini kita dapati saat melihat di ujung yang sudah di semensasi masih ada sampah serta gambut.

Dengan tidak sempurnakan mempropil ini bisa juga mengakibatkan keretakan saat dilakukan semenisasi karna ada nya pergeseran, kuat dugaan kita pekerjaan itu tidak sesuai teknis pekerjaan atau tidak sesuai SOP yang tertuang dalam kontrak pekerjaan atau RAB," ujar Iwan.

"Kesalahan ini tidak bisa hanya pihak rekanan saja tapi konsultan ikut serta kerna tanggung jawaban karna kesempurnaan pekerjaan itu tergangtung  konsultan pengawasnya, jangan pula Konsultan hanya konsultan di atas meja saja," cetus Iwan.

Tambahnya lagi, Saya meminta kepada pejabat /instansi yang bertangung jawab di provinsi Riau yang mengadakan kegiatan agar dapat mengevaluasi kontraktor pelaksana dan untuk melakukan peninjauan terlebih dahulu sebelum melakukan termenisasi kegiatan," pungkasnya.**

Posting Komentar



#
banner image