Suttan Seghayo Dipuncak Nur Mawardi: Tradisi Tembakan di Pernikahan Adat Lampung Perlu Dilestarikan dengan Aman

Daftar Isi
Bandar Lampung, indometro.id - Suttan Seghayo Dipuncak Nur Mawardi, Kedatun Keagungan Lampung, menerangkan sejarah dan perkembangan tradisi tembakan dalam upacara pernikahan adat Lampung. Dalam wawancara pada Rabu (10/7/2024), beliau menjelaskan bahwa tradisi ini berakar dari zaman kesultanan ratusan tahun lalu.

"Tradisi ini sebenarnya sudah ada dari ratusan tahun yang lalu di zaman kesultanan. Dahulu, tradisi ini hanya digunakan untuk kalangan kasta atas atau sultan-sultan, gawi-gawi besar, dan pelaksanaannya dimeriahkan dengan suara tembakan. Yang menembak juga orang yang khusus mengerti senjata hingga sangat hati-hati," ujar Mawardi.

Beliau menegaskan bahwa penggunaan senjata api dalam tradisi ini memang benar adanya, namun harus disertai tanggung jawab besar dari pemilik acara. Seiring waktu, tradisi ini mengalami perubahan karena regulasi yang semakin ketat mengenai penggunaan senjata api.

"Undang-undang sekarang kan sudah ketat, kepemilikan senjata untuk masyarakat umum sudah ada aturannya dan dilarang. Makanya di zaman sekarang ini digantikan dengan petasan, supaya lebih aman," jelas Mawardi.

Mawardi juga menyinggung insiden tragis yang melibatkan anggota DPRD Lampung Tengah, Muhammad Saleh Mukadam, di mana seorang warga bernama Salam tewas tertembak. Menanggapi kejadian tersebut, Mawardi menyatakan keprihatinannya dan mendukung penuh penegakan hukum oleh kepolisian.

"Jelas kita prihatin, apalagi peristiwa ini berkaitan saat pelaksanaan acara adat Lampung. Namun saya juga mengimbau untuk tidak menyalahkan adatnya ataupun sarana adatnya, tapi orang atau pelaku dalam peristiwa ini, karena tidak menempatkan sesuatu pada tempatnya yang benar," tegasnya.

Mawardi berharap masyarakat tidak mendiskriminasi adat istiadat Begawi Lampung karena insiden tersebut. Ia menekankan pentingnya melestarikan tradisi dengan cara yang aman dan bertanggung jawab, sembari tetap menghormati hukum yang berlaku.(*)

Posting Komentar



banner image