KKN MAs Kelompok 106 Perkenalkan Inovasi Makanan Anti Stunting : Nugget Bayam Gizi Seimbang
Foto/Taufik |
Sukosari,indoMetro.id -
Kelompok 106 KKN Mahasiswa Muhammadiyah Aisyiyah (MAs) tahun 2024 melakukan inovasi baru dalam upaya mengatasi masalah stunting di masyarakat. Dalam program KKN mereka, kelompok ini memperkenalkan produk makanan yang kaya gizi dan mudah dibuat, yaitu "Nugget Bayam".
Kegiatan yang digelar di Balai Desa Sukosari pada Jum'at 23 Agustus 2024 ini dihadiri oleh Bidan Desa, Ketua Penggerak PKK dan Kader Kesehatan desa Sukosari.
Nugget Bayam adalah produk olahan makanan yang menggabungkan sayuran bayam yang kaya akan zat besi, kalsium, dan vitamin K, dengan bahan-bahan lain yang juga kaya protein. Dalam proses pembuatan nugget ini, bayam dipadukan dengan daging ayam sebagai sumber protein hewani dan dibumbui dengan rempah-rempah alami untuk menjaga cita rasa dan manfaat kesehatannya. Selain Nugget Bayam ada beberapa Makanan Anti Stunting yang diperkenalkan yakni Salad Buah untuk Anak-anak.
Anggota Kelompok 106 M. Fahreza Ramadani menjelaskan bahwa tujuan utama dari inovasi ini adalah untuk memberikan solusi pangan yang lezat, mudah diterima oleh anak-anak, namun tetap bergizi seimbang. "Kami ingin membantu keluarga-keluarga di daerah ini untuk menyediakan makanan bergizi yang dapat membantu tumbuh kembang anak-anak mereka dengan optimal," ujarnya.
Program ini juga mendapat respons positif dari ibu-ibu kader Kesehatan Desa Sukosari, yang antusias mencoba resep "Nugget Bayam". Banyak warga yang mengaku bahwa anak-anak mereka menyukai nugget ini, dan mereka berencana menjadikannya sebagai salah satu menu harian keluarga.
Dalam sosialisasinya, Kelompok 106 tidak hanya membagikan resep, tetapi juga akan mengadakan pelatihan langsung untuk mengajarkan cara membuat "Nugget Bayam" secara praktis dan ekonomis. Mereka berharap inovasi ini dapat membantu menurunkan angka stunting di desa setempat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang sejak usia dini.
Dengan langkah ini, KKN MAS Kelompok 106 membuktikan bahwa mahasiswa bisa berperan aktif dalam membantu masyarakat, terutama dalam hal peningkatan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Indonesia.
Reporter/Taufik
Posting Komentar