Hasil IDM Tahun 2024 Sejumlah Desa Naik Status, Ben Bao: Tingkatkan Etos Kerja!

Daftar Isi

Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM) Kabupaten Sikka, dari kiri ke kanan,, Frengky, Ben Bao, paling kanan, Gabriel Goleng, saat memberikan keterangan pers terkait data IDM tahun 2024, Kamis, (1/8/2024) 

Maumere, indometro. id- Pendamping Desa memiliki peran yang sangat penting dalam memberdayakan masyarakat. Sesuai mandat yang diberikan oleh Kementerian Desa, tugas pertama yang harus dilakukan pendamping Desa adalah melakukan verifikasi dan pendataan Indeks Desa Membangun (IDM). 

Indeks Desa Membangun merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan sebuah desa dalam membangun desanya. Melalui data IDM ini tersedia data dan informasi yang lebih lengkap mengenai keadaan Desa sehingga bisa menjadi acuan untuk merumuskan pembangunan di tahun berikutnya.  

Di samping itu, data IDM juga menjadi dasar bagi pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk menetapkan pengalokasian Dana Desa. 

Koordinator P3MD Kabupaten Sikka, Gabriel Goleng, melalui Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat (TAPM), Albertus Ben Bao, S. Sos, MH di Sekretariat P3MD Sikka, Kamis, (1/8/2024) menyampaikan hasil pemutakhiran data IDM tahun 2024.

Kepada indometro media, Ben Bao mengungkapkan, berdasarkan data IDM tahun 2024 ditemukan beberapa Desa mengalami perubahan status perkembangan. Ia merincikan, jika dibandingkan dengan hasil pemutakhiran IDM tahun 2023 terdapat 7 Desa mengalami peningkatan status menjadi Desa Mandiri di tahun ini. Kemudian, 12 Desa berubah status dari berkembang ke Desa maju. 

"Untuk tahun 2024 kabupaten Sikka itu perubahan status Desa, di tahun 2023 Desa Mandiri hanya 3 di tahun 2024 ini menjadi 10 Desa. Desa majunya, di tahun 2023 sekarang berubah menjadi 38 Desa jadi sekitar 12 naik status", ungkapnya. 

Sementara, Desa berkembang, kata Ben Bao, dari 93 Desa turun menjadi 82 Desa. Hal ini dikarenakan sebagian Desa naik status menjadi Desa maju dan mandiri. Sedangkan Desa tertinggal, dari 47 Desa menjadi 46 Desa dan sangat tertinggal dari 10 Desa berubah menjadi 5 Desa. 

"Desa turun dari 93 Desa turun menjadi 82 Desa karena sebagian Desa naik ke Desa maju dan mandiri, sedangkan Desa tertinggal turun dari 47 Desa menjadi 46 Desa, dan sangat tertinggal turun dari 10 Desa menjadi 5 Desa, bebernya.

Mengenai Dana Desa tahun 2024, lanjunya, di kecamatan Paga misalnya, jumlah Dana Desa yang tersebar di 14 Desa sebesar Rp. 11.514.033.000 dengan jumlah penduduk 18.154 jiwa, Kepala Keluarga Miskin 1.326 Kepala Keluarga dan luas wilayah 12.684.85 m2. 

"Untuk Desa tahun 2024 untuk kecamatan Paga yang tersebar di 14 Desa itu Dana Desanya sebesar Rp. 11. 514.033.000 dengan jumlah penduduk 18.185 jiwa, KK Miskinnya itu 1.326 KK, luas wilayah 12.664,85 m2", ujarnya. 

Sedangkan, dari jumlah kepala keluarga secara keseluruhan yang ada di 20 kecamatan atau di 181 Desa sebanyak 236.041 KK. Dari total Kepala Keluarga tersebut terdapat 31.608 Kepala Keluarga Miskin. 

"Jadi jumlah ini tersebar 20 kecamatan saja, karena di kecamatan Alok Barat karena tidak ada Desa maka hanya tersebar di 20 kecamatan. Data jumlah penduduk, data Dana Desa tahun 2024, jumlah KK Miskin dan jumlah luas wilayah", jelasnya. 

Ketika ditanya faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan status Desa berdasarkan data IDM tahun 2024, mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sikka ini menjelaskan data Indeks Desa Membangun atau IDM terdiri dari 3 Indeks utama, yakni, Indeks Ketahanan Sosial (IKE), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL).

Menurutnya, perubahan status di Desa rata-rata lebih dipengaruhi oleh perubahan pada Indeks ketahanan ekonomi dan Indeks ketahanan sosial. Sedangkan, Indeks ketahanan lingkungan hanya sedikit mengalami kenaikan. 

Dijelaskan, Indeks Ketahanan Sosial tersebut meliputi naiknya tingkat kesejahteraan masyarakat, kemudahan masyarakat mengakses pelayanan kesehatan dan pendidikan baik formal maupun non formal. Sementara, indeks ketahanan ekonomi diantaranya tersedianya pusat pelayanan perdaganganp dan akes modal yang salah satunya disediakan melalui BUM Desa. 

"Jadi untuk IDM itu ada 3 indeks, indeks ketahan sosial, indeks ketahanan ekonomi dan indeks ketahan lingkungan. Rata-rata paling banyak terjadi perubahan status Desa itu karena naiknya indeks ketahanan sosial dan indeks ketahanan ekonomi, itu mendominan. Sedangkan indeks ketahanan lingkungan naiknya tidak seberapa banyak", tuturnya. 

Ia berharap dengan adanya data ini etos kerja masyarakat mengalami peningkatan. Karena, menurutnya, perubahan ini terjadi dikarenakan adanya etos yang tinggi dari masyarakat yang ada di Desa itu. Khususnya, petani dan nelayan yang merupakan domain utama. Berdasarkan data, pekerjaan yang paling banyak didominasi oleh masyarakat Desa adalah petani dan nelayan. 

"Sehingga kita mengharapkan sekali dengan adanya data ini, etos kerja masyarakat desa meningkat, karena ternyata perubahan itu terjadi karena tergantung etos kerja dari petani atau masyarakat yang ada di Desa itu. Petani dan nelayan yang merupakan domain utama, jumlah penduduk berdasarkan data Desa itu pekerjaan paling banyak itu petani dan nelayan", pungkasnya. 

Untuk diketahui saat ini seluruh Desa di kabupaten Sikka telah menyelesaikan pemutakhiran data Indeks Desa Membangun (IDM) yang dimulai sejak bulan Mei 2024. Pemutakhiran data IDM ini berbasis pada data Sustainable Development Goals atau SDGs Desa difasilitasi oleh para Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa. (R/N). 





Posting Komentar



banner image