Pengusaha PT.PSG Truk Tangki Air Tabrak Parbetor Hingga Tewas ,diduga Tak Bertanggungjawab

Daftar Isi

 



Sibolga. Indometro.id -

Tragedi PT.PSG truk tangki air jenis Fuso plat BB 8026 MA yang menabrak becak bermotor (betor) hingga meninggal dunia di Jalan Sudirman, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga, telah berlangsung 3 Minggu.belum ada titik terang  dari pihak pengusaha Kamis,12/9/2024.


Tragedi ini terjadi pada Rabu (21/8/24) lalu, dan merenggut korban jiwa. Seorang pengendara betor, Landong Hutabarat (40) warga Jalan Midin Hutagalung, Kelurahan Aek Habil Kecamatan Sibolga Selatan ditemukan meninggal dunia di tempat kejadian perkara.


Ikhmalluddin Lubis selaku paman korban menilai pengusaha truk tangki tersebut seperti tidak bertanggungjawab atas peristiwa naas ini. Pasalnya, sampai sekarang tidak ada titik terangnya, dan bahkan si pengusaha tidak pernah untuk menjumpai keluarga korban.


Pengusaha PT.PSG truk tangki ini bernama Aleng dan Aso, pemilik Gudang Togu di jalan KH Ahmad Dahlan Sibolga," sebut Immad 


Dia menceritakan, sejak peristiwa itu, sudah 4 kali pihak dari pengusaha bolak balik. Pertama kali belum ada waktu karena masalah berkabung.


Karena belum pantas mereka datang karena pas satu hari, mereka datang, ditolak," Ucap Immad.


Begitu juga untuk yang kedua kali yakni di hari ketiga pasca kejadian, mereka datang kembali dan ditolak juga.Ucap immat


Dan ketiga kali, diadakanlah perembukan atau musyarawah, tapi tidak ada titik terangnya.


Pertanggungjawaban si pengusaha ini hanya dia mematok, kalau terima tidak terima, terserah. Begitulah maksud dan tujuannya. Sementara kerugian dalam hal ini kehilangan nyawa dan juga becak yang sehari-hari digunakan untuk mencari nafkah menghidupi keluarga. Masalah nyawa ini nya, siapa lagi yang memberikan nafkah untuk menghidupi keluarga, istri dan anak-anaknya. Korban ini seorangnya sebagai tulang punggung keluarganya," Ucap Immad.


Selaku paman, Immad mengaku merasa sangat sedih melihat kondisi keluarga korban. Korban meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak.


Anak korban paling besar berusia 18 tahun dan masih harus mengeyam pendidikan di perguruan tinggi. Yang kedua umur 16 tahun, masih sekolah dan yang ketiga umur 12 tahun, juga masih sekolah.


Sementara istri korban ini pun tidak memiliki pekerjaan, hanya seorang ibu rumah tangga dan mereka hanya menumpang tempat tinggal dirumah orang tua korban.


Secara kemanusiaan kita yang ada di Sibolga ini, artinya berbilang kaum ini, apa salahnya orang tu datang, menunjukkan muka, mengucapkan turut berbelasungkawa atau bagaimana merembukkannya, ini gak ada. Pengusahanya dak ada yang hadir, si Aleng juga si Aso pun tidak ada yang hadir, hanya utusan dia yang disuruh datang," Ucap Immad.


Ini nampak seperti menganggap remeh atau enteng persoalan ini. Karena mungkin dia menganggap dirinya orang kaya,"ucap immad


Menurut Immad, pengusaha truk tangki tersebut tidak memahami sila ke 2 lambang negara Indonesia yakni Pancasila.


Kenapa saya katakan demikian, di Sila 2 ada itu kemanusiaan yang adil dan beradab. Dimana kemanusiaannya, dimana keadilannya dan dimana keberadabannya. Seharusnya ini ada dijumpai secara kekeluargaan, ini sama sekali tidak. Memang terlalu meremehkan bangsa asing (WNA) ini kepada bangsa pribumi. Saya dak terima," ucap Immad dengan kesal.


Immad juga menyinggung tentang ketidaktegasan dari pihak pemerintah setempat dan juga instansi terkait untuk mengatasi hal ini. Karena kata dia, kejadian seperti ini bukan hanya kali ini terjadi, sebelum-sebelumnya itu sudah pernah. 


Truk tangki (monster) PT.PSG yang mengambil air dari atas sana (Aek Parombunan) menabrak rumah dan menabrak orang. Tapi dak ada perhatian bagaimana solusinya dari pemerintah setempat atau instansi terkait seperti Lantas (Satuan Lalu Lintas)," Ucap immat 


Tak hanya itu, truk-truk tangki ini pun seharusnya diperiksa soal kelawakannya.tuk beroperasi Ucap immat


Ini mobilnya itu tidak layak, kalau layak mungkin lengkap semua ini mungkin remnya blong atau pun yg lain nya. 


Immad menegaskan, persoalan ini cepat diselesaikan agar tidak menimbulkan dampak buruk dibelakangan hari.


Saya bukan mengancam. Karena kami dari pihak keluarga korban tidak berterima dibuat seperti ini. Adapun uang perdamaian yang mereka patok tadi belum kami terima, kami tolak. Seharusnya ini ada perhatian yang sesuai dan wajarlah dari mereka yang sudah menghilangkan nyawa dan juga becak korban, "Ucap immat


 

Saya Ikhmalluddin Lubis Selaku Paman berharap kepada Kapolres agar dapat menyelesaikan nya atas kejadian mengakibatkan kan meninggal Dunia.Ucap immat


(Hasanuddingulo)

Posting Komentar



#
banner image