Refleksi Kepemimpinan: Presiden Ini Meminta Rakyatnya Memasang Foto Anak Istri Sendiri Bukan Dirinya

Presiden muda Senegal, Bassirou Diomaye Faye

indometro.id – Dalam sebuah pernyataan yang menggugah kesadaran moral para pejabat negara, Presiden muda Senegal, Bassirou Diomaye Faye, menyampaikan pesan yang begitu mendalam: β€œSaya tidak ingin foto-foto saya ada di kantor Anda karena saya bukanlah dewa atau ikonβ€”saya adalah pelayan Bangsa. Sebaliknya, pajanglah foto anak-anak Anda dan lihatlah foto-foto itu setiap kali Anda perlu mengambil keputusan. Dan jika godaan untuk mencuri muncul, perhatikan baik-baik foto keluarga Anda dan tanyakan pada diri Anda sendiri apakah mereka pantas menjadi keluarga pencuri yang telah mengkhianati Bangsa.”

Pernyataan Presiden Bassirou Diomaye Faye ini tidak hanya sekadar himbauan, tetapi juga tamparan bagi banyak pemimpin dan pejabat yang telah menjadikan jabatan sebagai alat memperkaya diri. Dalam banyak negara, termasuk Indonesia, potret pemimpin tertinggi sering kali menghiasi dinding kantor-kantor pemerintah, seakan-akan menjadi simbol kekuasaan absolut. Foto itu bukan sekadar gambar, melainkan alat untuk menanamkan loyalitas buta dan membangun citra pemimpin sebagai sosok yang tak tergantikan. Namun, Bassirou Diomaye Faye menolak gagasan tersebut dan mengingatkan bahwa pemimpin adalah pelayan rakyat, bukan sosok yang harus disembah.

Ajakan untuk mengganti foto pemimpin dengan foto keluarga sendiri memiliki makna filosofis yang sangat dalam. Dengan menatap foto anak-anak dan pasangan mereka sendiri, para pejabat diingatkan akan tanggung jawab moral yang mereka emban. Keputusan yang mereka buat tidak hanya berdampak pada kehidupan banyak orang, tetapi juga pada nama baik dan masa depan keluarga mereka sendiri. Korupsi, penyelewengan, dan pengkhianatan terhadap bangsa bukan hanya mencoreng nama pribadi, tetapi juga akan diwarisi oleh anak-anak mereka sebagai aib yang tak terhapuskan.

BUTUH BANTUAN HUKUM ?

Beda dengan beberapa negara yang mewajibkan baik rumah atau perkantoran untuk memasang foto pemimpin negara tersebut, sedang kita tahu ada beberapa pemimpin negara mempunyai citra buruk di depan masyarakat baik itu kebijakan yang tidak pro rakyat ataupun perilaku pemimpin dan kroni-kroninya yang cenderung korup. Bahkan pemimpin yang jelas-jelas sudah tidak berpihak kepada rakyat dan hanya mementingkan kepentingan kelompoknya justru mendapat simpati dari masyarakat yang  SDM-nya di bawah standar. 

Justru keadaan masyarakat seperti inilah yang diinginkan oleh pemimpin-pemimpin korup untuk terus-menerus membodohi masyarakat dengan kamuflase kebijaksanaan yang ujung-ujungnya membuat masyarakat menderita. Kebodohan rakyat seperti inilah yang mereka inginkan agar mereka langgeng memegang kekuasaan dan kekuasaan.

Potret pemimpin negara yang baik adalah melayani masyarakat bukan meminta untuk dilayani masyarakat



Posting Komentar untuk "Refleksi Kepemimpinan: Presiden Ini Meminta Rakyatnya Memasang Foto Anak Istri Sendiri Bukan Dirinya"