Cegah PMI Ilegal, Sat Polairud Tanjung Balai Kejar Kapal Mencurigakan di Perairan

Tanjungbalai/Sumut, Indometro.id -
Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Tanjung Balai kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan laut dan mencegah pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal. Dalam patroli rutin yang dilakukan Kapal Patroli II-105, personel mengejar dan memeriksa sebuah kapal mencurigakan yang tengah berlayar menuju Tanjung Balai. Sabtu (12/4/2025). Pukul 14.45 WIB.

Kapal yang tidak memiliki nama maupun tanda selar tersebut langsung dihentikan pada koordinat N 2° 58' 47.7804" / E 99° 48' 22.2336" untuk dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, kapal yang dinakhodai oleh seorang pria bernama Kadir tersebut ternyata hanya membawa muatan ikan, tanpa ditemukan barang ilegal ataupun indikasi pelanggaran hukum lainnya.

Kapolres Tanjung Balai AKBP Yon Edi Winara, S.H., S.I.K., M.H., melalui Kasi Humas Polres Tanjung Balai Kompol Ahmad Dahlan Panjaitan mengatakan, "Kegiatan patroli ini merupakan langkah pencegahan terhadap tindak pidana di perairan, termasuk potensi penyelundupan PMI, narkoba, BBM, hingga barang ilegal lainnya," ujar Kasi Humas Polres Tanjung Balai.

Ia menambahkan bahwa selain pemeriksaan kapal, personel juga aktif memberikan pesan-pesan kamtibmas kepada masyarakat nelayan. Mereka diimbau untuk selalu memeriksa kondisi kapal, menjaga keselamatan saat melaut, serta menjauhi narkoba dan tidak mudah terpengaruh oleh berita hoaks di media sosial.

"Nelayan dan seluruh pengguna perairan kami ajak untuk menjadi mitra kepolisian dalam menjaga laut tetap aman dan kondusif. Laporkan segera jika ada aktivitas mencurigakan di laut," tegasnya.

Baca Juga

Kegiatan patroli rutin ini merupakan bagian dari pelaksanaan program unggulan Korpolairud Baharkam Polri, yang bertujuan menjaga stabilitas keamanan laut serta mencegah kejahatan transnasional yang memanfaatkan jalur perairan.

Dengan kehadiran aktif Sat Polairud di laut, diharapkan wilayah perairan Tanjung Balai tetap kondusif dan terlindung dari aktivitas ilegal yang merugikan masyarakat dan negara," tutup Kasi Humas Kompol Ahmad.

(Kabiro)